Headline

Dinkes Kota Palopo Laporkan Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tingkat Kota Tahun 2024

12
×

Dinkes Kota Palopo Laporkan Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tingkat Kota Tahun 2024

Share this article
Dinkes Kota Palopo Laporkan Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tingkat Kota Tahun 2024

PALOPO — Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo, merilis Laporkan Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tingkat Kota Palopo Tahun 2024. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, Selasa (31/12/2024) mengungkapkan berdasarkan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Dan khusus di Sulawesi Selatan sebesar 35,7% .

Dijelaskan Irsan, sementara itu Kota Palopo sebesar 36,0 % (Riskesdas 2018), ini terjadi penurunan prevalensi untuk Kota Palopo. Dimana pada Riskesda, 2013 stunting di kota Palopo sebesar 42,12 % . Dan berdasarkan hasil hasil survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 28,5% sedangkan pada tahun 2023 turun sebesar 4,7% menjadi 23,8% (SSGI, 2023). Dan pada tahun 2023 berdasarkan survey SKI tahun 2024 Stunting Kota Palopo mengalami  kenaikan sebesar 1,7 persen yaitu menjadi 25,5% (SKI, 2023).

ADVERTISEMENT

“Penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga setiap keluarga. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak, tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi,” kata Irsan.

Ada delapan Aksi Konvergensi percepatan penurunan Stunting di daerah yang dibina dan dikendalikan oleh Kementrian Dalam Negeri bersama dengan Kementrian/Lembaga terkait, tentunya memiliki peran strategis sebagai kerja afirmasi penurunan stunting oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.

Untuk  Kota Palopo   sampai saat ini telah melaksanakan 7 Aksi  Konvergensi. (Aksi 7. Publikasi Stunting).

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kasus stunting dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan jumlah kasus maupun prevalensi dari tahun 2022 sebanyak 344 kasus atau 3,24 % menjadi 228 kasus atau 1,98 %, pada tahun 2023 dan di tahun 2024 turun menjadi 108 kasus atau menjadi 1,01 %. Hal ini disebabkan adanya kerjasama dan koordinasi oleh pemerintah maupun seluruh perangkat daerah terkait dalam melakukan konvergensi stunting. Kegiatan konvergensi terbut dilakukan dalam 8 Aksi Konvergensi Stunting dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Palopo.

Berikut adalah grafik perbandingan kasus stunting di Kota Palopo pada tahun 2022-2024 berdasarkan data e-PPGBM bulan Agustus pada tahun berjalan :

Dari Grafik diatas menunjukkan bahwa terjadi penurunan stunting di tiga tahun terakhir di delapan kecamatan yang ada di Kota Palopo, yaitu di Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan Sendana, Kecamatan Wara, Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Bara, Kecamatan Telluwanua dan Kecamatan Wara Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *