Selain itu, pada tahun ini Pemerintah Arab Saudi mulai menggunakan sistem atau yang disebut dengan aplikasi nusuk untuk haji. Nantinya para jemaah haji akan mendapatkan kartu pintar atau smart card dan hanya dimiliki oleh jemaah yang menggunakan visa haji.
Dia menyebut bahwa kartu tersebut berisi informasi terkait haji yang akan membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji. Pada kartu tersebut juga ada sertifikat selesai melaksanakan ibadah haji.
“Aplikasi ini baru diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia. Ini memudahkan pergerakan pada jemaah Indonesia karena dalam kartu pintar ini mengandung beberapa informasi komplet berkaitan dengan masalah-masalah yang diperlukan oleh jemaah haji pada saat melaksanakan ibadah di sana,” paparnya.
Selain itu, smart card itu juga bisa menjadi kenang-kenangan bagi jemaah yang telah melaksanakan ibadah haji.
“Selain sebagai informasi tentu sebagai kenang-kenangan untuk jemaah haji. Bahwa ‘oh saya sudah pernah naik haji dan ini buktinya, saya punya smart card’,” tutur dia.
(kri)