JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Penguatan Karakter bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) menyelenggarakan Gelar Wicara yang bertajuk “Berdaya Hadapi Batasan”, pada Kamis (27/6). Gelar Wicara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kaum perempuan memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebinekaan global, toleransi dan kedamaian.
Perempuan kerap kali menjadi salah satu unsur kelompok yang paling rentan ketika terjadinya konflik, namun di saat bersamaan juga menjadi inspirasi dalam penanganan konflik. Acara yang diselenggarakan ini mengangkat praktik baik dan kiprah nyata perempuan Indonesia dalam mengimplementasikan karakter kebinekaan global, khususnya promosi kolaborasi lintas budaya, menolak prasangka, dan membantu orang/kelompok dengan identitas berbeda.
Gelar Wicara yang dilaksanakan secara luring di Ruang Auditorium Perpustakaan Nasional ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama antara Franka Makarim dan Cinta Laura Kiehl dan sesi kedua antara Ayu Kartika Dewi dan Kusumawati, kedua sesi dimoderatori oleh Zackia Arfan dan dipandu oleh Komika Zahra Shafiyah.
Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menjelaskan bahwa kegiatan Gelar Wicara ini merupakan forum dialog untuk menggagas kolaborasi lintas budaya serta mempromosikan sikap gotong royong dan solidaritas sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila sekaligus tempat berbagi praktik baik. “Acara ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk membentuk generasi muda yang kritis, toleran, dan menghargai perbedaan, selaras dengan nilai-nilai Pancasila” ucapnya.
Ketua Umum DWP, Franka Makarim selalu aktif dalam mempromosikan pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Ia mengungkapkan bahwa perempuan memiliki nilai (value) yang selalu dipegang teguh untuk mengatasi keterbatasan. Franka juga mengingatkan bahwa penting untuk menjadi pribadi yang otentik dan perlu bersahabat dengan diri kita sendiri. Bahwa kita adalah versi terbaik kita saat ini dan hal itu cukup untuk bekal kita dalam menjalankan peran di hidup kita. Ketangguhan tersebut membuat kaum perempuan memiliki daya juang dan tetap berkarya dalam berbagai himpitan dan keterbatasan.
“Kaum perempuan memiliki peran untuk menciptakan dunia yang toleran dan damai,” ungkap Franka.